3 Prinsip Dasar Dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

02.16 0 Comments

Ketahui! 3 Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Ketahui! 3 Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

3 Prinsip Dasar Dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu sarana atau instrumen yang dapat memberikan proteksi pada pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. Terdapat 3 (tiga) hal utama yang menjadi prinsip dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang perlu untuk diperhatikan yaitu :

1. Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
2. Status Kesehatan Pekerja
3. Pengkajian Bahaya Potensial Lingkungan kerja

#UPAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Upaya K3 merupakan sebuah usaha penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya maupun masyarakat sekelilingnya agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi dibawah ini :

A. Kapasitas Kerja

Kapasitas kerja merupakan kemampuan fisik dan mental seseorang untuk melaksanakan pekerjaan dengn beban tertentu secara optimal, dimana kapasitas kerja seseorang dipengaruhi oleh kesehatan umum dan status gizi pekerja, pendidikan dan pelatihan. perlu diketahui bahwa tingkat kesehatan dan kemampuan seseorang pekerja merupakan modal awal utuk melaksanakan sebuah pekerjaan.

B. Beban Kerja

Beban kerja meliputi beban kerja fisik dan mental yang dirasakan oleh pekerja dalam melakukan pekerjaannya. beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang juga dapat berpengaruh terhadap perilaku dan hasil kerjanya.

C. Lingkungan Kerja

Lingkungan Pekerja adalah lingkungan di tempat kerja dan lingkungan pekerja sebagai individu atau lingkungan di luar tempat kerja. Pengertian yang lain dari lingkungan kerja adalah faktor-faktor di lingkungan tempat kerja tersebut yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pekerja. Faktor-faktor tersebut antara lain
  • Faktor fisika (kebisingan, getaran, suhu, dsb),
  • Faktor Kimia (semua bahan kimia yang dipakai dalam proses kerja)
  • Faktor Biologi (Bakteri, virus, mikrobiologi lainnya)
  • Faktor Faal ergonomi
  • Faktor Psikososial (Stress kerja)
#STATUS KESEHATAN PEKERJA

Status kesehatan seorang pekerja dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor utama yaitu :

1. Lingkungan Kerja
2. Perilaku Pekerja
3. Pelayanan Kesehatan Kerja
4. Faktor Herediter (Genetik)

1. Lingkungan Kerja

Yang dimaksud dengan lingkungan kerja disini adalah lingkungan tempat melakukan pekerjaan, misalnya bangunan, peralatan, bahan, orang/pekerja lain, dan lain sebagainya.

Lingkungan kerja juga merupakan faktor-faktor di lingkungan tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pekerja.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan seorang pekerja yaitu :

1. Faktor 

Fisik antara lain : Suara (Kebisingan), Radiasi, Suhu (Panas/dingin), Vibrasi (Getaran), Tekanan Udara (Hiperbarik/Hipobarik), Pencahayaan.
Bahaya atau gangguan kesehatan yang dapat timbul dari faktor lingkungan ini :

1. Tuli permanen akibat kebisingan (misalnya ruang Generator, bengkel reparasi alat, dll)
2. Heat stress, (misalnya ruang Generator, dapur, laundry, dll)
3. Raynaud’s syndrom karena getaran (Generator, bengkel dll)
4. Leukemi akibat radiasi (X-ray, Radioterapi dll)
5. Kelelahan mata karena pencahayaan yang kurang,
6. Kecelakaan misalnya : boiler meledak, jatuh ditangga, tersekap di lift, dll

2. Faktor Kimia. 

Yang termasuk dalam lingkup kerja kimiawi adalah semua bahan kimia yang digunakan dalam proses kerja di lingkungan kerja yang berbentuk :
  • Debu (asbes,berilium,biji timah putih,dll)
  • Uap (Uap logam)
  • Gas (Sianida, gas asam sulfida,CO,dll)
  • Larutan (asam kuat atau basa kuat
  • Bahaya bahan kimia dapat berasal dari :
  • Desinfektans pensuci hama (misalnya ruang Bedah, Obsgyn, dll) dapat menyebabkan gangguan pernafasan, dermatitis
  • Uap zat anaestesi (misalnya ruang Operasi) dapat menimbulkan gangguanpernafasan
  • Mercuri (Tensimeter pecah, termometer dll) dapat menyebabkan kecelakaan misalnya luka.
  • Debu zat kimia (Gudang obat, desinfektan dll) dapat menyebabkan Gangguan Pernafasan yang dapat menjadi Kanker paru-paru dalam jangka panjang
  • Keracunan (zat desinfektan, Insektisida)
  • Ledakan /kebakaran oleh zat kimia/gas O2, dll.

3. Biologi

1. BAKTERI. Penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri, misalnya: penyakit antraks, Penyakit TBC,dll
2. VIRUS. Penyakit yang dpt disebabkan oleh virus,misalnya : Hepatitis (nakes di RS), Rabies (petugas laboratorium), dll
3. JAMUR,misalnya : Dermatofitosis terdapat pada pemulung, tukang cuci, dll.
4. PARASIT, misalnya : Ankilostomiasis, tripanosomiasis yang biasanya diderita oleh pekerja diperkebunan,pertanian, kehutanan, dll
· Faktor Faal ergonomic
Biasanya disebabkan oleh peralatan kerja yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh atau anggota badan (tidak ergonomik). Hal ini dapat menimbulkan kelelahan secara fisik dan adanya keluhan-keluhan dan gangguan kesehatan, misalnya : Carpal tunnel syndrome, tendinitis, tenosynovitis, dan lain sebagainya.
· Faktor Psikologi Yaitu suasana kerja yang tidak harmonis misalnya pekerjaan monoton, upah yg kurang, hubungan atasan-bawahan yg kurang baik, dll. Hal tersebut Dapat menimbulkan stres kerja dengan gejala psikosomatis berupa mual, muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati, jantung berdebar-debar, dll.

2. Perilaku Pekerja

Di pengaruhi antara lain oleh pendidikan, pengetahuan, kebiasaan-kebiasaan&fasilitas yang tersedia. Jadi erat kaitannya dengan faktor-faktor ekonomi, sosial &budaya.
Perilaku kerja akan mempengaruhi kapasitas kerja, beban kerja serta cara melaksanakan pekerjaan.

3. Pelayanan Kesehatan Kerja

Program Pelayanan Kesehatan Kerja, meliputi :

1. Pelayanan promotif
2. Pelayanan preventif
3. Pelayanan kuratif
4. Pelayanan rehabilitatif.
5. Faktor Genetik (Herediter)

Dibandingkan denganKetiga faktor lainnya faktor genetik ini sangat kecil peranannya terhadap status kesehatan seorang pekerja. Namun faktor genetik seseorang dpt menyebabkan seorang pekerja lebih rentan terkena suatu penyakit.


Semoga bermanfaat




SALAM SUKSES

0 komentar: